Artikel
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2025
PEMERINTAH DESA TANJUNGANOM KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA BERMITRA DENGAN TIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERFORMA PERGELARAN KUDA LUMPING GRUP SENI TRADISIONAL MEGA LARAS.
Pada hari Minggu, 11 Mei 2025, Universitas Negeri Semarang menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat kemitraan di balai desa Tanjunganom Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara. Bermitra dengan Pemerintah desa Tanjunganom, tim pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat UNNES yang terdiri dari lima orang dosen: Dr. Langlang Handayani, M.App.Sc., Teguh Darsono, M.Si., Ph.D., Dr. Sunarno, S.Si., M.Si., Dr. Slamet Haryono, M.Sn., dan Usrek Tani Utina S.Pd., M.A., serta empat mahasiswa: Haydnn Caesha Maulana, Musa Abdul Halim, Iklas Adi Pangestu, dan Nabila Raka Putri, mengusung tema “Peningkatan Keterampilan Performa Pergelaran Kuda Lumping bagi Grup Seni Tradisional Mega Laras, Desa Tanjunganom Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara”. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Tanjunganom, bapak Suwahyo, S.Pd.SD. Hadir dalam acara tersebut, ketua Tim Penggerak PKK, ibu Wahyuni, dan perangkat desa setempat. Dalam sambutannya, Kepala Desa menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Universitas Negeri Semarang, melalui tim pengabdian kepada Masyarakat. Dikatakan pula bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat selaras dengan upaya desa dalam melestarikan kesenian khas Banyumas yang telah lama ada di Tanjunganom namun perkembangannya masih perlu didukung dan didorong lebih kuat oleh banyak pihak. Banyak masalah yang perlu mendapat penanganan agar keberadaan kesenian tradisional kuda lumping di Tanjunganom dapat terjaga, seperti keterampilan penari, perias, penabuh, dan ketersediaan fasilitas. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi salah salah satu solusi dari masalah tersebut sehingga performa pergelaran kuda lumping di grup Mega Laras dapat lebih baik di masa yang akan datang.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kemitraan ini didanai dengan sumber dana DPA LPPM Universitas Negeri Semarang tahun 2025. Selain itu, kegiatan juga didanai dengan sumber dana Pemerintah Desa Tanjunganom dalam bentuk natura. Kegiatan berfokus pada workshop dan pendampingan dengan dua topik utama, yakni tata rias penari kuda lumping, dan perakitan sound system untuk pergelaran. Workshop tata rias diikuti oleh perias di grup Mega Laras, penari, serta ibu-ibu PKK desa Tanjunganom, yang berjumlah 28 orang. Materi yang diberikan adalah tata rias karakter pemain kuda lumping. Keikutsertaan para penari dalam workshop tata rias dimaksudkan agar penari memiliki keterampilan tata rias sehingga dapat merias dirinya sendiri atau saling merias antar penari pada saat diperlukan dalam pergelaran. Sementara itu, peserta dari kalangan ibu-ibu PKK diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan merias penari kuda lumping yang dapat digunakan untuk membantu tim Mega Laras pada saat mempersiapkan pergelaran. Workshop perakitan sound system untuk pergelaran diikuti oleh pengurus dan anggota Mega Laras yang bertugas sebagai pemain gamelan dan calon operator sound system, yang berjumlah 15 orang. Adapun materi yang dibahas adalah seluk beluk peralatan sound system untuk pergelaran kuda lumping beserta tata cara perakitannya. Dalam workshop, para peserta melakukan diskusi bersama tim sekaligus praktek merias dan merakit sound system. Para peserta juga didampingi tim pelaksana pada saat melakukan praktek mandiri. Pada akhir acara, dilakukan pergelaran tari satu babak oleh penari dengan riasan wajah yang dilakukan oleh peserta workshop dan didampingi oleh tim pengabdian. Pergelaran diiringi dengan alunan gendhing yang dimainkan secara langsung oleh para penabuh gamelan di grup Mega Laras, dan didukung dengan instalasi sound system hasil workshop yang dirakit oleh peserta bersama tim.
Selain acara workshop dan pendampingan secara luring, dalam acara pengabdian kepada masyarakat kemitraan di Tanjunganom ini juga dilakukan penandatanganan dokumen Implementation of Arrangement antara Universitas Negeri Semarang dan pihak mitra yang diwakili oleh Kepala Desa, bapak Suwahyo, S.Pd dan ketua grup Mega Laras, bapak Sutrisno. Selain itu, acara juga diisi dengan penyerahan bantuan seperangkat sound system dan alat/bahan tata rias dari tim pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang kepada mitra. Bantuan diterima oleh kepala desa yang didampingi oleh ketua grup Mega Laras dan ketua tim penggerak PKK desa Tanjunganom. Setelah kegiatan workshop tersebut, selanjutnya akan dilakukan pendampingan praktek penataan sound system maupun tata rias untuk latihan dan pergelaran, secara daring dan luring di bulan yang akan datang.
Di akhir kegiatan, tanggapan dan saran disampaikan oleh beberapa narasumber, yakni kepala desa Tanjunganom, ketua tim penggerak PKK desa Tanjunganom, ketua grup kuda lumping Mega Laras, dan peserta kegiatan. Menurut para narasumber, kegiatan pengabdian kepada masyarakat kemitraan ini diterima dengan baik oleh keluarga besar warga Tanjunganom, khususnya dari grup Mega Laras. Ucapan terima kasih disampaikan oleh narasumber kepada Universitas Negeri Semarang, melalui tim pelaksana pengabdian. Kegiatan sangat bermanfaat khususnya untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Harapan akan keberlanjutan program dengan durasi waktu yang lebih lama dan materi yang lebih beragam diutarakan oleh narasumber untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat kemitraan di masa yang akan datang di desa Tanjunganom, Rakit, Banjarnegara.
Tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat UNNES berfoto bersama dengan Kepala Desa, tamu undangan, dan peserta kegiatan.
Penandatangan Implementation of Arrangement dan Berita Acara Serah Terima Teknologi dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat kepada Mitra.